Download Kumpulan Skripsi Farmasi Lengkap – Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe). Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu dari temutemuan suku Zingiberaceae yang sudah digunakan sebagai obat secara turuntemurun karena mempunyai komponen volatile (minyak atsiri) dan non volatile (oleoresin) paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis jahe yang lain yaitu kandungan minyak atsiri sekitar 2,58-3,90% dan oleoresin 3%.
Rimpang jahe merah biasa digunakan sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah depresi, impotensi, dan lain-lain. Tahapan penelitian ini adalah pemeriksaan karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel berbasis HMPC (Hidroksi Propil Metil Selulosa) dan krim menggunakan dasar vanishing cream dengan konsentrasi ekstrak rimpang jahe merah 2%, 4%, 6%, dan 8% pada kedua jenis sediaan, penentuan mutu fisik sediaan selama 12 minggu pada suhu kamar meliputi pemeriksaan stabilitas dan homogenitas, penentuan pH, viskositas (gel), dan tipe emulsi (krim), dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan, serta uji penilaian organoleptik sediaan dengan metode Hedonik menggunakan 20 panelis berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan warna sediaan.
Ekstrak diperoleh secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan dikeringkan menggunakan freeze dryer sehingga diperoleh ekstrak kental. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia diperoleh kadar air 7,96%, kadar sari larut air 21,78%, kadar sari larut etanol 10,43%, kadar abu total 3,42%, dan kadar abu tidak larut asam 1,32%.
Hasil pemeriksaan stabilitas sediaan gel dan krim menunjukkan bahwa tidak ada terjadi perubahan konsistensi, warna, dan aroma kecuali pada sediaan gel 8% yang mengalami perubahan konsistensi yaitu pemisahan fase selama penyimpanan. Sediaan gel dan krim yang dihasilkan homogen dan mempunyai range pH 5,3-6,0 pada sediaan gel dan 6,7-7,1 pada sediaan krim. Sediaan gel mengalami penurunan viskositas selama penyimpanan. Sediaan krim yang dihasilkan memiliki tipe emulsi m/a.
Pada uji iritasi, sediaan gel 6% dan 8% serta sediaan krim 8% dapat menyebabkan kulit kemerahan dan gatal-gatal. Hasil uji penilaian organoleptik menunjukkan bahwa sediaan gel 4% paling disukai oleh panelis berdasarkan parameter aroma, sensasi di kulit, dan warna sediaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar