Rabu, 21 Agustus 2013

Skripsi Farmasi Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Beberapa Fraksi Daun Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Dan Pseudomonas aeruginosa

Download Kumpulan Skripsi Farmasi Lengkap – Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Beberapa Fraksi Daun Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Dan Pseudomonas aeruginosa. Salah satu tanaman yang digunakan masyarakat sebagai tanaman obat adalah tanaman ekor naga, sebagai antibakteri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat, dan fraksi air daun ekor naga (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) suku Araceae terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Pseudomonas aeruginosa. Karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, kadar sari larut dalam etanol, kadar abu total, dan kadar abu tidak larut dalam asam.

Penentuan golongan senyawa kimia dilakukan terhadap simplisia, ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat, dan fraksi air. Ekstraksi daun ekor naga dilakukan dengan cara perkolasi dan fraksinasi ekstrak etanol dilakukan dengan cara ekstraksi cair-cair (ECC). Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat, dan fraksi air terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Pseudomonas aeruginosa dilakukan dalam berbagai konsentrasi dengan metode difusi agar menggunakan Punch hole dan media Nutrient Agar. Sebagai ukuran aktivitas diukur daerah hambatan pertumbuhan bakteri dengan metode Kirby Bauer.

Hasil karakterisasi simplisia daun ekor naga menunjukkan makroskopik memiliki daun berwarna coklat, berkerut, bau menusuk, dan rasa agak kelat, mikroskopik memperlihatkan adanya kutikula, epidermis atas, epidermis bawah, stomata parasitik, jaringan palisade, jaringan spons dan seludang berkas pengangkut, kadar air 6,63%, kadar sari larut dalam air 19,15%, kadar sari larut dalam etanol 10,35%, kadar abu total 12,05%, dan kadar abu tidak larut dalam asam 0,24%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa golongan alkaloida, flavonoida, saponin, tanin, glikosida dan steroida/triterpenoida.

Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa pengujian dengan menggunakan fraksi n-heksana tidak memberikan daerah hambat terhadap kedua bakteri. Fraksi kloroform dan fraksi air memberikan daerah hambat yang kurang efektif terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak etanol memberikan daerah hambat yang efektif dengan diameter 14,08 mm pada konsentrasi 400 mg/ml terhadap bakteri Streptococcus mutans, dan diameter 14,86 mm pada konsentrasi 500 mg/ml terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Fraksi etilasetat memberikan daerah hambat yang efektif dengan diameter 16,3 pada konsentrasi 300 mg/ml terhadap bakteri Streptococcus mutans dan diameter daerah hambat 15,6 pada konsentrasi 200 mg/ml terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar