Download Kumpulan Skripsi Farmasi Lengkap – Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dianggap sebagai sumber bahan makanan padat gizi yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Menurut informasi, kacang hijau dapat dijadikan sebagai tambahan asupan dalam pencegahan anemia (kurang darah) dan osteoporosis (pengeroposan tulang) karena kandungan besi dan kalsium yang cukup tinggi di dalamnya.
Di masyarakat dikenal dua bentuk kacang hijau yaitu kacang hijau utuh (dengan kulit biji) dan kacang hijau tanpa kulit biji. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar besi dan kalsium dalam kacang hijau dengan kulit biji dan tanpa kulit biji yang terdapat di pasaran. Penetapan kadar dilakukan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan nyala udara-asetilen. Analisis kuantitatif dilakukan pada panjang gelombang 248,3 nm untuk besi dan 422,7 nm untuk kalsium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar besi dan kalsium yang diperoleh dengan kadar besi dan kalsium yang tercantum pada literatur berbeda.
Hasil penelitian juga menunjukkan ada perbedaan kadar besi dan kalsium antara kacang hijau dengan kulit biji dan kacang hijau tanpa kulit biji. Kadar besi pada kacang hijau dengan kulit biji dan tanpa kulit biji berturut-turut yaitu (4,8533 ± 0,5835)mg/100g dan (3,5300 ± 0,2635)mg/100g. Kadar kalsium pada kacang hijau dengan kulit biji dan tanpa kulit biji berturut-turut yaitu (61,0591 ± 5,4910)mg/100g dan (6,8628 ± 0,0652)mg/100g.Penetapan Kadar Besi dan Kalsium dalam Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) dengan dan tanpa Kulit Biji yang terdapat di Pasaran secara Spektrofotometri Serapan Atom.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar