Download Kumpulan Skripsi Farmasi Lengkap – Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Dan Fraksi Buah Kurma Cina (Ziziphus jujuba Mill.) Terhadap Beberapa Bakteri Dan Jamur. Buah kurma Cina (Ziziphus jujuba Mill.) merupakan makanan orang Cina dan Korea yang umumnya dihidangkan dalam sup. Selain digunakan sebagai makanan, kurma Cina juga digunakan sebagai obat tradisional.
Hasil beberapa penelitian menyebutkan bahwa buah kurma Cina memiliki khasiat antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik simplisia, kandungan golongan senyawa kimia dan kekuatan aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol, ekstrak n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat dan fraksi metanol buah kurma Cina.
Karakterisasi dan skrining fitokimia dilakukan terhadap serbuk simplisia, selanjutnya serbuk simplisia diekstraksi secara perkolasi menggunakan etanol 70% sehingga diperoleh ekstrak etanol dan perkolasi menggunakan pelarut n-heksana lalu ampasnya dikeringkan dan diekstraksi dengan menggunakan pelarut berturut-turut kloroform, etilasetat dan metanol sehingga diperoleh ekstrak n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat , dan fraksi metanol . Masing-masing ekstrak dan fraksi dipekatkan dengan rotary evaporator dan dikeringbekukan menggunakan freeze dryer sehingga diperoleh ekstrak kental dan fraksi kental.
Terhadap masing-masing ekstrak dan fraksi diuji aktivitas antimikroba dalam berbagai konsentrasi dengan metode difusi agar menggunakan punch hole dan diukur dengan Kirby Bauer. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia, diperoleh kadar air 9,28%, kadar sari yang larut dalam air 47,06%, kadar sari yang larut dalam etanol 49,79%, kadar abu total 4,72% dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,26%.
Hasil skrining fitokimia diperoleh buah kurma Cina mengandung senyawa kimia golongan alkaloida, glikosida, flavonoida, tannin, saponin dan steroida/triterpenoida. Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa pengujian dengan menggunakan ekstrak n-heksana buah kurma Cina tidak memberikan daerah hambat terhadap keempat bakteri maupun jamur Candida albicans, fraksi kloroform dan fraksi metanol kurang memberikan daerah hambat yang memuaskan terhadap keempat bakteri sedangkan untuk jamur Candida albicans tidak memberikan daerah hambat, dan fraksi etilasetat dan ekstrak etanol buah kurma Cina memberikan daerah hambat yang memuaskan terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes, dan Pseudomonas aeruginosa dengan konsentrasi yang berbeda-beda sedangkan untuk jamur Candida albicans tidak memberikan daerah hambat untuk ekstrak etanol tapi memberikan daerah hambat yang memuaskan untuk fraksi etilasetat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar