Jumat, 06 September 2013

Skripsi Farmasi Studi Retrospektif Interaksi Obat Pada Pasien Jamkesmas Di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan

Download Kumpulan Contoh Proposal dan Skripsi Farmasi Lengkap – Studi Retrospektif Interaksi Obat Pada Pasien Jamkesmas Di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan. Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat (drug-related problem) yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien.

Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan saat ini dan kecenderungan terjadinya praktik polifarmasi, maka kemungkinan terjadinya interaksi obat semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dan frekuensi interaksi obat-obat pada pasien rawat jalan dan rawat inap, serta mengidentifikasi faktor-faktor risiko interaksi.

Penelitian dilakukan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, pada bulan Januari-Maret 2011. Jenis penelitian adalah analitik-deskriptif dengan desain case-control. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari 264 lembar resep pasien rawat jalan dan 180 kartu rekam medis pasien rawat inap Jamkesmas, yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling.

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bertahap mencakup analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Risk Estimate pada program SPSS Advanced Statistics 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat-obat terjadi 21,67% pada pasien rawat inap. Pola mekanisme interaksinya adalah interaksi farmakokinetika 3,92%, farmakodinamika 72,55%, dan unknown 23,53%. Jenis-jenis obat yang sering berinteraksi adalah aminofilin, salbutamol, cefotaxime, gentamisin, dan metilprednisolon.

Tingkat keparahan interaksinya adalah major 5,88%, moderate 66,67%, dan minor 27,45%. Sedangkan, pada pasien rawat jalan interaksi obat-obat terjadi 56,06%. Pola mekanisme interaksinya adalah interaksi farmakokinetika 32,66%, farmakodinamika 33,47%, dan unknown 33,87%. Jenis-jenis obat yang sering berinteraksi adalah propranolol, spironolakton, kaptopril, furosemida, dan aminofilin. Tingkat keparahan interaksinya adalah major 22,98%, moderate 59,27%, dan minor 17,74%.

Faktor risiko utama kejadian interaksi obat di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Bengkulu Selatan adalah polifarmasi (p = 0,006; OR = 1,711 Cl 95% = 1,165-2,512). Kejadian interaksi obat terjadi 1,7 kali lebih tinggi pada subjek yang menerima ≥ 5 obat dibandingkan dengan pasien yang menerima < 5 obat. Faktor risiko lainnya berturut-turut dari yang paling berpengaruh adalah usia pasien (p = 0,010; OR = 1,658 Cl 95% = 1,130-2,435) dan jenis kelamin pasien (p = 0,049; OR = 0,683 Cl 95% = 0,468-0,999).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar